Rabu, 21 Maret 2012

The Raid, Sejarah Baru Film Indonesia


Mulai 23 Maret

Sekelompok tim SWAT tiba di sebuah blok apartemen yang tidak terurus dengan misi menangkap pemiliknya seorang raja bandar narkotik bernama TAMA. Blok ini tidak pernah digerebek atau pun tersentuh oleh Polisi sebelumnya. Sebagai tempat yang tidak dijangkau oleh pihak berwajib, gedung tersebut menjadi tempat berlindung para pembunuh,anggota geng, pemerkosa, dan pencuri yang mencari tempat
tinggal aman.

Mulai bertindak di pagi buta, kelompok SWAT diam-diam merambah ke dalam gedung dan mengendalikan setiap lantai yang mereka naiki dengan mantap. Tetapi ketika mereka terlihat oleh pengintai TAMA, penyerangan mereka terbongkar. Dari penthouse suite-nya, TAMA menginstruksikan untuk mengunci gedung apartemen dengan memadamkan lampu dan menutup semua jalan keluar.

Terjebak di lantai 6 tanpa komunikasi dan diserang oleh penghuni apartemen yang diperintahkan oleh TAMA, tim SWAT harus berjuang melewati setiap lantai dan setiap ruangan untuk menyelesaikan misi mereka dan bertahan hidup.

Sumber: www.21cineplex.com

Rabu, 14 Maret 2012

Festival Film Medan 2012



Seksi Perfilmana Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Medan menyelenggarakan " FESTIVAL FILM BUDAYA NASIONAL " festival ini di selenggarakan untuk Menggairahkan Film Medan, Menopang Pariwisata dan Meningkatkan Pariwisata melalui Film serta memeriahkan Hari Film Nasional yang jatuh tiap Tgl 30 Maret setiap Tahunnya, pendaftaran Peserta Festival Film Budaya Nasional ini telah dapat di lakukan dari tgl 20 Pebruari 2012 hingga 28 Maret 2012 pada Drs.Paulus Silalahi No HP 081370997777 Seksi PerFilman Dinas Pariwisata dan Kebuadayan Medan di Jln. Jl. Prof. HM Yamin SH No. 40-42 Medan, serta H.Amsyal HP 0811619558 PT.Widy Production Jln.Halat No 137 Medan dengan email h.amsyal@widyproduction.com Adapun Thema dari Festival Film ini bebas " Kretaria Film yang di perlombakan terdiri dari Film Fiksi ( Cerita ) dan Film Dekumenter, semua film yang di perlombakan berdurasi 15 - 30 menit di buat antara Tahun 2010 s/d 2012 setiap pemenang akan di berikan Hadiah Uang Tunai, Tropi, Piagam, Para Juri terdiri dari Pakar Film / Sutradara Nasional,Pengamat dan penulis Film,TVRI.

Acara Penganugrahan Pemenang dan pemberian Hadiah serta Peringatan Hari Film Nasional dan Pemutaran Film akan di lakukan di Hotel Garuda Plaza Medan pada Tgl 30 Maret 2012 acara ini akan di buka langsung oleh Wali Kota Medan.

Untuk info, syarat dan ketentuan lomba: widyproduction.com

Ada Apa dibalik KONY 2012 ?



Pijar, Medan.  Akhir-akhir ini di jejaring sosial, forum-forum internet dan media massa, sedang hangat-hangatnya membicarakan sebuah video yg dibuat oleh Jason Russel, dari invisible children yang berjudul KONY 2012. Video tersebut berisikan tentang cerita kehidupan seorang anak yang bernama Jacob yang hidup dengan ketakutan setelah kakaknya dibunuh oleh para tentara Lords Resistance Army’s dibawah kepemimpinan jenderal Joseph Kony.

Joseph Kony merupakan salah satu buronan utama berasal dari Uganda dan termasuk dari sepuluh orang yang paling dicari oleh FBI dan International Criminal Court Investigations. Joseph Kony selama 26 tahun telah menculik 30.000 anak dari orangtua mereka atau Joseph membujuk orangtua tersebut agar anaknya diasuh olehnya. Namun sebagian besar anak-anak kecil tersebut di jadikan tentara perang pemberontakan LRA dan wanita-wanita penghibur. Mereka yang belum tertangkap LRA di Uganda, harus hidup berpindah-pindah, karena jika tertangkap mereka akan dibunuh. Mereka hidup dalam ketakutan..

Melalui video dokumenter ini Invisible Children ingin menggalang dukungan kepada para masyarakat di belahan dunia maupun, agar dukungan para masyarakat berguna untuk menangkap Joseph Kony jenderal LRA. Selain itu, Invisible Children melalui kampanye ke kampus-kampus di daerah bagian di USA, memberikan seminar-seminar dan diskusi tentang kekerasan kemanusiaan yang terjadi di Uganda. Selain itu, dengan menggunakan jejaring sosial yang dekat dengan kehidupan anak muda, invisible children terus mendapat dukungan dari Twitter,Facebook, atau Youtube. Menurut salah satu anak muda pendukung gerakan Invisible Children yang bernama Dila, “Kita tidak perlu untuk menunggu campur tangan pemerintah, kita bisa melakukannya sendiri. Selain itu kami para generasi muda merupakan pengguna internet terbesar adalah sasaran yang paling tepat untuk menjalankan kampanye kemanusiaan ini, kita harus buat Joseph Kony terkenal dan kami para anak muda akan menangkap Joseph Kony” tukas salah satu siswa SMA swasta di Medan tersebut.




Namun sejalan dengan makin menyebarnya gerakan pro Anti-Kony yang dilakukan para tokoh, artis dan anak muda, ada beberapa pihak yang berseberangan dengan kegiatan kampanye yang digagas oleh Invisible Children ini. Salah satunya adalah Grant Oyston yang kontra dengan gerakan kampanye ini. Grant mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas dana yang di berikan oleh para pendukung kepada grup “TRI”. Selain itu Jack Mcdonald, peneliti pertahanan dari King College berpendapat bahwa kampanye ini dapat berdampak buruk pada rakyat Uganda. “”Ini sungguh tak bermoral mencoba dan menjual visi intervensi asing yang mengabaikan fakta bahwa rakyat bisa terbunuh sebagai konsekuensinya. Ini berlaku untuk politisi sekaligus Jason Russle (sutradara)”.

Menurut saya visi dan misi gerakan yang dibentuk oleh Jason Russel dari Invisible Children sangat mulia. Karena tujuan  mereka hanya untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat dunia untuk menangkap Joseph Kony, pemimpin dari LRA. untuk menyelamatkan hidup 30 ribu anak kecil di Uganda. Namun setidaknya harus ada beberapa aspek yang diperhatikan oleh Invisible Children agar tidak ada hal buruk yang dilakukan Joseph Kony saat dilakukannya kampanye kemanusiaan ini. (yudha)

Sumber: mediapijar.com

Senin, 12 Maret 2012

The Women in Black: Kisah Arwah Penasaran yang Penuh Dendam




Pengacara muda bernama Arthur Kipps (Daniel Radclife) terancam dipecat dari kantornya jika tidak berhasil mengurus dokumen rumah kosong Eel Marsh di sebuah desa terpencil. Sejak sang istri wafat paska melahirkan putranya yang bernama Joseph Kipps (Misha Handley), Arthur bertekad untuk tidak ingin kehilangan pekerjaannya demi merawat sang buah hati.

Setibanya disana, tugas yang dia perkirakan akan berjalan dengan sederhana berubah menjadi rumit, setelah Arthur merasa warga setempat merahasiakan sesuatu tentang rumah Eel Marsh yang lokasinya dekat dengan pantai.

Ketika Arthur mulai mengumpulkan bermacam dokumen penting di rumah itu, gangguan-gangguan mistis mulai menerpanya. Mulai dari suara-suara aneh, hingga penampakan wanita misterius yang selalu menggunakan busana serba hitam. Melihat kegiatan yang dilakukan Arthur, warga setempat semakin memusuhinya karena mistos yang beredar disana, penampakan wanita berjubah hitam menandaka adanya nyawa anak kecil yang akan direnggutnya.

Sutradara film The Women in Black yaitu James Watkins, dinilai sangat apik dalam mengemas cerita yang berlatar belakang tahun 1960-an. Mulai dari desain rumah, pakaian, hingga alat transportasi yang digunakan, kesemuanya identik bernuansa di tahun tersebut.

Daniel Radcliffe selaku bintang utama film ini juga terlihat sangat jauh berbeda dari imej Harry Potter yang selama ini melekat di dalam dirinya. Aktor kelahiran 23 Juni 1989 tersebut terlihat sangat dewasa dengan karakter seorang ayah yang sudah memiliki satu anak. Ekspresi yang dikeluarkan Daniel di film tersebut juga terlihat sangat natural dan mumpuni. Dengan kata lain, Daniel berhasil membunuh imej Harry lewat film ini. 

Film yang masuk dalam kategori horor thriller ini, tentunya penuh dengan kejutan-kejutan yang menakutkan. Mulai dari penampakan sosok hantu, hingga berbagai kejadian aneh yang terjadi di rumah Eel Marsh. Ketakutan yang terdapat di film ini bukan hanya terjadi dari penampakan hantu saja, hal-hal yang dianggap sepele pun bisa dimanfaatkan oleh sutradara James Watkins untuk menimbulkan rasa takut. Contohnya adalah kemunculan binatang secara mendadak, suara burung, dan pertemuan dengan seseorang.

Secara keseluruhan, The Women in Black dinilai bisa menjadi rekomendasi yang tepat bagi para pecinta film horor yang haus akan unsur ketegangan. Selain memiliki cerita yang bagus, kualitas gambar dari film ini dinilai juga menambah kesan horor dengan dominasi warna kelabu yang cenderung agak gelap.



www.21cineplex.com 

Minggu, 11 Maret 2012

Keluarga Besar New MAGACiNE








Kilas Balik

       Akhir tahun 2006, berdirilah sebuah komunitas film dikampus FISIP USU. Komunitas film ini bernama MAGACiNE singkatan dari mahasiswa gandrung cinema. Magacine merupakan satu-satunya komunitas film di USU dan yang pertama bahkan sejak dept. ilmu komunikasi dibuka pada tahun 1980.  

      Magacine dibentuk dan didirikan oleh 3 orang mahasiswa baru dept. ilmu komunikasi waktu itu. Mereka adalah Ade Ardianta, Ryan A. Juskal dan Hadlinsyah pratama. Nama Magacine sendiri merupakan hasil usulan dari salah satu orang tua dari anggota awal magacine yaitu saudara M. Gizhan Tamimi. Dikarenakan nama sebelumnya yaitu IMAGIF (ikatan mahasiswa gila film) dianggap kurang menarik oleh IMAJINASI (ikatan mahasiswa jurusan ilmu komunikasi) tempat magacine bernaung.

         Film magacine pertama yg berjudul "Ucok in Medan" di putar pada bulan Oktober tahun 2006. Ucok in Medan pertama kali diputar pada acara Temu Ramah Balasan yg diselenggarakan oleh mahasiswa baru (stambuk '06 waktu itu) untuk menyambut para senioren. Film ini segera menuai pujian dari para penonton yang sebagian besar unsur senioren. dan nama Magacine pun segera bergaung.
Segera setelah itu terbitlah S.K MAGACiNE tepatnya pada tanggal 11 November 2006.

Total hingga saat ini magacine telah memproduksi 5 film, antara lain:
1. Ucok in Medan
2. Mengapa harus "D"
3. Medan dulu Medan sekarang (Film Dokumenter)
4. Ada titik awal tiada titik akhir
5. Sekolah Seberang (Film Dokumenter)

Dalam keseharian nya MAGACiNE dikawal oleh beberapa bidang:
  • Bidang perkaderan ( bidang ini mengawal proses perekrutan anggota baru sampai transfer ilmu antara senior kepada junior tetap berjalan )
  • Bidang Kekaryaan ( bidang ini mengawal proses produksi magacine selain film seperti baju, pin, stiker untuk pemberdayaan anggota dan hasilnya kembali untuk anggota magacine sendiri )
  • Bidang Inventaris dan peralatan ( bidang ini mengawal proses inventarisasi dan pengadaan alat-alat Magacine )
  • Bidang Infokom ( bidang ini mengawal proses informasi & komunikasi baik kedalam maupun keluar Magacine )
  • Bidang Diklat ( bidang ini mengawal proses pendidikan & pelatihan seluruh keluarga besar Magacine )

Kamis, 08 Maret 2012

Apa itu "FILM"




Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di kenal di dunia para sineas sebagai seluloid. Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie = grhap (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita sebut dengan kamera.

Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang (developer).


Genre Film

Genre film adalah bentuk, kategori atau klasifikasi tertentu dari beberapa film yang memiliki kesamaan bentuk, latar, tema, suasana dan lainnya.
Beberapa genre film utama:
  1. Aksi
  2. Petualangan
  3. Komedi
  4. Kriminal
  5. Drama
  6. Epik
  7. Musikal
  8. Sains fiksi
  9. Perang
Dari genre utama tersebut, genre film dapat dibagi lagi ke dalam beberapa sub - bagian, seperti: olah raga, komedi aksi, remaja, Film noir dll.
Genre film lain yang acapkali dibuat oleh para pembuat film, yaitu:
  1. Seru
  2. Cerita
  3. Fantasi
  4. Jagal
  5. Horor
Sumber:  id.wikipedia.org