Minggu, 20 November 2011

Medan Indie Movie Parade



UNTUK tmemperingati hari jadinya yang ke-5, komunitas film yang bernaung di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) USU, New Magacine mengadakan nonton bareng film-film indie. Bersama komunitas lain yang ada di Kota Medan, such as Opique Pictures, Rufi Film, dan Jogal Film. Acara ini mendapat sambutan meriah oleh anak muda Medan.

Hal itu terlihat dari banyaknya penonton yang secara antusias datang untuk menyaksikan film-film yang dihasilkan oleh komunitas film Medan ini. Film yang diputar antara lain Mengapa Harus D, Sekolah Seberang, 999 Burung Kertas (New Magacine), Susahnya Bilang Cinta (Rufi), Mak, anakmu di ‘langgar’ (Jogal Film) dan Gak Belok Lagi (Opique Pictures).

Event kreatif ini juga ngadain sesi tanya jawab antara para seputar film yang telah mereka buat dan hal lainnya yang berkaitan tentang film. Dengan diadakan acara ini moga aja bisa memicu semangat para anak muda yang memiliki minat di bidang sinematografi.

www.aplausthelifestyle.com

Sabtu, 19 November 2011

Medan Indie Movie Parade

UNTUK memperingati hari jadinya yang ke-5, komunitas film yang bernaung di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) USU, New Magacine mengadakan nonton bareng film-film indie. Bersama komunitas lain yang ada di Kota Medan, such as Opique Pictures, Rufi Film, dan Jogal Film. Acara ini mendapat sambutan meriah oleh anak muda Medan.

Hal itu terlihat dari banyaknya penonton yang secara antusias datang untuk menyaksikan film-film yang dihasilkan oleh komunitas film Medan ini. Film yang diputar antara lain Mengapa Harus D, Sekolah Seberang, 999 Burung Kertas (New Magacine), Susahnya Bilang Cinta (Rufi), Mak, anakmu di ‘langgar’ (Jogal Film) dan Gak Belok Lagi (Opique Pictures).

Event kreatif ini juga ngadain sesi tanya jawab antara para seputar film yang telah mereka buat dan hal lainnya yang berkaitan tentang film. Dengan diadakan acara ini moga aja bisa memicu semangat para anak muda yang memiliki minat di bidang sinematografi.

Terima kasih buat panitia yang udah bekerja keras.
Moga semangat kita terus tumbuh, berkembang, membesar, dan...








Sabtu, 05 November 2011

New Magacine: It’s About Cinematography!

Teks oleh Mustika T. Yuliandri @perempuanthicka | Foto oleh Shinko Siburian @shinkosiburian & istimewa

Mahasiswa Gandrung Cinema (Magacine) adalah salah satu dari sedikit wadah yang menampung minat anak muda terhadap dunia sinematografi.


SUASANA kampus FISIP sore itu tampak lengang, hanya ada beberapa anak muda yang yang sesekali lalu lalang dan sebagian lagi asyik dengan laptopnya masing-masing. Ternyata sebagian dari mereka adalah anak-anak Magacine  yang sore itu ngobrol santai dengan kegiatan yang akan segera mereka langsungkan dalam waktu dekat.

Komunitas yang berdiri pada tahun 2006 ini ternyata pada awalnya adalah ide dari salah satu orang tua dari anggota awal Magacine yaitu M. Gizhan Tamimi yang menilai dibutuhkannya sebuah wadah yang bisa menampung aspirasi anak muda yang memiliki minat terhadap dunia sine-matografi. Sejak saat itu, tiga orang pendiri awal Magacine yaitu  Ade Ardianta, Ryan A. Juskal, dan Hadlinsyah Pratama pun sepakat mendirikan New Magacine yang pada awalnya masih bernama IMAGIF (Ikatan Mahasiswa Gila Film). Karena dinilai namanya IMAGIF sendiri tidak begitu menarik, maka digantilah menjadi Magacine.
Belajar Dari A-Z Tentang Film
“Di New Magacine kami nggak hanya belajar bagaimana cara membuat film, tapi juga belajar bagaimana berorganisasi dan bekerja sama dengan orang lain,” cerita Fanri yang sekarang menjabat sebagai ketua dari New Magacine. New Magacine sendiri telah memproduksi beberapa  film yang antara lain Ucok in Medan, Sekolah Seberang, Mengapa Harus D, Ada Titik Awal Tiada Titik Akhir, dan 999 Burung Kertas. Kesemua film tersebut murni diproduksi oleh anggota-anggota yang bergabung di New Magacine. Sekarang setelah lima tahun berdiri, New Magacine telah mampu merekrut sekitar 35 anggota dan selalu berusaha menghasilkan film-film bagus guna melatih para anggotanya (khususnya anggota) baru bagaimana memproduksi sebuah film yang baik. “Di sini perekrutan anggota setahun sekali, dan biasanya anggota tersebut akan dibagi sesuai dengan minat dan bakat mereka. Misalnya bagi yang berbakat menjadi penulis naskah, editor, cameramen, sutradara, dan lain-lain,” sambung Fanri lagi.

Kegiatan New Magacine  sekarang dilakukan rutin setiap hari Senin. Di mana para anggota akan diberi pengarahan oleh para senior yang sudah berpengalaman di dunia sinematografi. Tak hanya teori, para anggota juga akan dibimbing bagaimana membuat film. Dimulai dengan naskah sampai dengan proses produksinya. Malah para anggota baru sekarang diwajibkan membuat film sendiri. Selain pertemuan rutin setiap Senin, para anggota New Magacine juga sering melakukan pertemuan di luar untuk ngobrol dan diskusi mengenai film. Intinya New Magacine adalah tempat segala sesuatu yang menyangkut tentang film dan dunia sinematografi digali dan di-share dengan sesama anggota. Sehingga pengetahuan masing-ma-sing anggota tentang film dan seluk-beluknya semakin bertambah.


From Magacine Become New Magacine
Kenapa ditambahkan kata ‘new’ pada Magacine ternyata memiliki cerita tersendiri. Dahulunya Magacine hanya dibuat untuk anak-anak Departemen Komunikasi di FISIP. Sedangkan para mahasiswa yang ingin bergabung dari departemen lain tidak diterima. Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin tingginya minat orang-orang yang ingin bergabung dibukalah perekrutan untuk semua departemen yang ada di FISIP. Kata ‘new’ sendiri mewakili perubahan tersebut.

“Dulunya ini hanya untuk anak-anak Komunikasi aja, tapi karena banyak dari jurusan lain yang berminat gabung kami pun memutuskan untuk merekrut dari berbagai jurusan yang ada di Fisip,” tutur Ardi salah satu pendiri dan juga pernah menjadi ketua New Magacine. Pada tahun 2008-2009 kepengurusan New Magacine juga pernah mengalami masa surut. Dan bangkit kembali pada 2010. Hal tersebut jugalah yang melandasi ditambahnya ‘new’ pada komunitas yang berdiri pada 11 November 2006 ini. Tak hanya memproduksi film, New Magacine juga pernah memenangkan penghargaan dari Festival Film Jurnalistik di FISIP untuk film mereka Sekolah Seberang. Di New Magacine para anggotanya tak hanya membuat film dan berbagi tentang film, tetapi juga berusaha dan belajar sekeras mungkin untuk bisa menghasilkan film-film berkualitas yang nantinya juga diakui dunia luar.

Tujuan awal didirikannya komunitas ini adalah untuk menampung passion anak-anak muda tentang dunia sinematografi. Mereka menyadari bahwa di Medan sendiri belum banyak komunitas mengenai sinematografi. Oleh karena itu, tujuan mereka adalah sebagai wadah kecil untuk menampung bakat, minat, dan keinginan besar orang-orang yang ingin mengembangkan pengetahuan sinematografi mereka. “New Magacine ini komunitas yang santai dan nggak macam-macam. Tetapi untuk situasi tertentu di sini kita mampu dituntut serius dan profesional. Selain itu sisi kekeluargaan masing-masing anggotanya juga sangat tinggi. Saya rasa hal tersebut adalah kunci suksesnya sebuah komunitas,” tutur Fanri mengakhiri.