Pijar, Medan. Akhir-akhir ini di jejaring sosial,
forum-forum internet dan media massa, sedang hangat-hangatnya
membicarakan sebuah video yg dibuat oleh Jason Russel, dari invisible children yang
berjudul KONY 2012. Video tersebut berisikan tentang cerita kehidupan
seorang anak yang bernama Jacob yang hidup dengan ketakutan setelah
kakaknya dibunuh oleh para tentara Lords Resistance Army’s dibawah kepemimpinan jenderal Joseph Kony.
Joseph Kony merupakan salah satu buronan utama berasal dari Uganda
dan termasuk dari sepuluh orang yang paling dicari oleh FBI dan
International Criminal Court Investigations. Joseph Kony selama 26 tahun
telah menculik 30.000 anak dari orangtua mereka atau Joseph membujuk
orangtua tersebut agar anaknya diasuh olehnya. Namun sebagian besar
anak-anak kecil tersebut di jadikan tentara perang pemberontakan LRA dan
wanita-wanita penghibur. Mereka yang belum tertangkap LRA di Uganda,
harus hidup berpindah-pindah, karena jika tertangkap mereka akan
dibunuh. Mereka hidup dalam ketakutan..
Melalui video dokumenter ini Invisible Children ingin menggalang
dukungan kepada para masyarakat di belahan dunia maupun, agar dukungan
para masyarakat berguna untuk menangkap Joseph Kony jenderal LRA. Selain
itu, Invisible Children melalui kampanye ke kampus-kampus di daerah
bagian di USA, memberikan seminar-seminar dan diskusi tentang kekerasan
kemanusiaan yang terjadi di Uganda. Selain itu, dengan menggunakan
jejaring sosial yang dekat dengan kehidupan anak muda, invisible
children terus mendapat dukungan dari Twitter,Facebook, atau Youtube.
Menurut salah satu anak muda pendukung gerakan Invisible Children yang
bernama Dila, “Kita tidak perlu untuk menunggu campur tangan pemerintah,
kita bisa melakukannya sendiri. Selain itu kami para generasi muda
merupakan pengguna internet terbesar adalah sasaran yang paling tepat
untuk menjalankan kampanye kemanusiaan ini, kita harus buat Joseph Kony
terkenal dan kami para anak muda akan menangkap Joseph Kony” tukas salah
satu siswa SMA swasta di Medan tersebut.
Namun sejalan dengan makin menyebarnya gerakan pro Anti-Kony yang
dilakukan para tokoh, artis dan anak muda, ada beberapa pihak yang
berseberangan dengan kegiatan kampanye yang digagas oleh Invisible
Children ini. Salah satunya adalah Grant Oyston yang kontra dengan
gerakan kampanye ini. Grant mempertanyakan transparansi dan
akuntabilitas dana yang di berikan oleh para pendukung kepada grup
“TRI”. Selain itu Jack Mcdonald, peneliti pertahanan dari King College
berpendapat bahwa kampanye ini dapat berdampak buruk pada rakyat Uganda.
“”Ini sungguh tak bermoral mencoba dan menjual visi intervensi asing
yang mengabaikan fakta bahwa rakyat bisa terbunuh sebagai
konsekuensinya. Ini berlaku untuk politisi sekaligus Jason Russle
(sutradara)”.
Menurut saya visi dan misi gerakan yang dibentuk oleh Jason Russel dari Invisible Children sangat
mulia. Karena tujuan mereka hanya untuk mendapatkan dukungan dari
masyarakat dunia untuk menangkap Joseph Kony, pemimpin dari LRA. untuk
menyelamatkan hidup 30 ribu anak kecil di Uganda. Namun setidaknya harus
ada beberapa aspek yang diperhatikan oleh Invisible Children agar tidak ada hal buruk yang dilakukan Joseph Kony saat dilakukannya kampanye kemanusiaan ini. (yudha)
Sumber: mediapijar.com
Sumber: mediapijar.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar